Penerapan kipas angin berbeda-beda tergantung lokasinya. Di ventilasi tambang, kipas utama biasanya tahan ledakan karena ekstraksi gas yang mengandung unsur peledak seperti metana. Akibatnya, standar tahan ledakan dan sertifikasi keselamatan batubara yang berlaku di bawah tanah juga diperlukan untuk kipas ini.
Sebaliknya, kipas yang digunakan dalam proses flotasi dan ventilasi tambang memiliki tujuan yang berbeda. Flotasi memerlukan udara bertekanan, biasanya antara 0,6-0,8MPa, dipasok oleh kompresor. Kompresor ini menghasilkan udara bertekanan tinggi, dan dengan demikian, kipas yang terlibat dalam proses ini tidak memerlukan fitur tahan ledakan.